Gesit, tegas, dan supel kepada siapa saja yang menjadi lawan bicaranya. Itulah sosok pembisnis gaek Mochtar Sany.
Pria yang telah malang melintang pada berbagai megaproyek ini juga dikenal piawai dalam menggerakkan ekonomi masyarakat perdesaan. Sebagai tokoh penggerak ekonomi kerakyatan, Mochtar Sany tidak henti-hentinya membuka peluang usaha bidang ekonomi agar warga bisa bekerja sehingga mampu mengurangi angka pengangguran.
Untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan, pria kelahiran Kotabumi, 28 Desember 1950 ini meluncurkan program Lampung anti-nganggur lewat pendirian Institut Satmakura Insan Sejahtera dan Laboratorium MS Corporation.
Dua institusi ini dijadikan sebagai pusat pengembangan usaha rakyat menyusul melimpahnya sumber daya alam yang ada di Provinsi Lampung, pelatihan sumber daya manusia (SDM), dan lain-lain. Laboratorium pengembangan masyarakat yang terletak di Jalan Campangraya, Sukarame, Bandar Lampung, seluas 200 ha ini menjadi pusat mengembangkan industri kecil dan embrio usaha yang dapat ditumbuhkembangkan di masyarakat luas.
Menurut dia, Institut Satmakura yang didirikannya sejak 2000 merupakan konsep lain dari sebuah sekolah unggulan untuk membangun kemandirian dan menanamkan jiwa entrepreneurship. Satmakura berkeinginan menolong dan membantu kalangan miskin dan lain-lain, dengan cara membuka usaha ekonomi untuk membantu mengurangi angka pengangguran di Sai Bumi Ruwa Jurai ini.
Sebagian program tersebut sudah, sedang, dan terus dijalankan MS Corporation, antara lain minimarket Asgross Satmakura sebagai embrio usaha rakyat di bidang perdagangan ritel untuk mempertahankan keberadaan warung-warung tradisional milik masyarakat. Kemudian, peternakan sapi dan kambing, produksi pupuk, serta industri keripik.
Semua itu merupakan prototipe ekosistem dalam bentuk lembaga usaha bersama yang akan ditumbuhkembangkan bersama Gerakan Kebangkitan Masyarakat Desa Mandiri (Gerbangsari) untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan masyarakat desa.
Kemudian, mengembangkan usaha produksi batu bata rakyat di Desa Sumberagung, Seputihmataram, Lampung Tengah, yang telah dijadikan andalan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan mengubah kehidupan masyarakat miskin menjadi produktif dan sejahtera.
Sementara untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat nelayan pesisir dan pantai, ia membuka budi daya ikan kerapu dengan sistem jaring apung dan hatcery di Kalianda, Lampung Selatan, dan di Tanjungputus, Pesawaran. Bahkan, ia juga membuat program pemberdayaan dan pembinaan terpadu kelompok tunanetra dan kelompok terbelakang serta kaum duafa yang dilaksanakan Yayasan Mochtar Sany Insan Sejahtera.
Tidak hanya itu, Mochtar Sany juga membuka lapangan kerja bagi warga tidak mampu dengan membuat tusuk satai di Sidomulyo, Lamsel. Kegiatan ini dilakukan oleh kakek-nenek serta anak-anak yang dengan segala keterbatasan yang dimiliki dapat menjadi produktif dan berpenghasilan. Selain itu, ia juga mengembangkan usaha skala rumah tangga dengan memanfaatkan batok kelapa yang selama ini merupakan limbah menjadi produk yang berorientasi ekspor.
Selain dilatih, kemudian mendapat sertifikat, mereka juga mendapat bantuan peluang untuk memperoleh kesempatan berusaha dan akses permodalan. "Kami juga siap mendampingi dan mencarikan akses ke pasar," ujarnya.
Apalagi pihaknya kini telah mengandeng Turkish Indonesian Trade Association (TITA) yang memiliki akses sangat luar di pasar internasional. Sebagai perwakilan TITA di Lampung, pihaknya bertindak sebagai apoteker untuk menampung hasil produk unggulan yang ada maupun hasil kegiatan ekonomi kreatif lainnya.
Hasilnya luar biasa, lewat program ini mampu mengubah masyarakat yang awalnya tidak berpenghasilan tetap bahkan ada yang pengangguran, menjadi produktif, mandiri, dan berpenghasilan jauh lebih baik. Mereka mampu mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari wirausaha tersebut sehingga tidak hanya mampu mendongkrak ekonomi keluarga, tetapi juga membiayai sekolah bagi putra-putri mereka hingga di bangku perguruan tinggi.
"Dalam dunia usaha bukan semata untuk mencari keuntungan materi, melainkan sekaligus sebagai wahana, sarana, dan arena untuk melakukan perjuangan, pengabdian sekaligus beribadah. Untuk itu, kami memberikan kail, bukan umpan," ujar dia.
Menurutnya, membangun daya jual masyarakat adalah jalan terbaik untuk mengentaskan kemiskinan. Daya jual dan daya beli hanya dapat tercipta melalui jalan kewirausahaan. "Jadi, tugas kami menciptakan lebih banyak wirausahawan, terutama dari kaum miskin dan pengangguran," ujarnya.
Dia menekankan dalam pendekatan bukanlah kerja sosial semata, melainkan kerja sama bisnis yang memiliki nilai-nilai sosial yang tinggi yang melibatkan banyak pihak dan menguntungkan semua pihak.
Saat ini program anti-nganggur ini sedang tumbuh dan berkembang pesat, terutama di Kabupaten Kapahiang, Bengkulu, di bawah binaan Bupati Bando Amin yang bekerja sama dengan Mr. Hirotaka Hirano dari Jepang. Setiap tahun telah mengirim tenaga siap pakai yang setelah menjalani kontrak selama tiga tahun menjadi calon wirausaha yang berkualitas. Kemudian, memiliki modal dan mampu mandiri melalui koperasi Satmakura, melakukan penanaman sengon dan lainnya, yang mampu meningkatkan pendapatan masyarakat.
Hidup ini akan lebih berarti, kata Mochtar Sany, manakala kita memperoleh keuntungan tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi bermanfaat dan dirasakan oleh orang lain atau masyarakat luas. Sebagai perwujudan dari rasa syukur atas atas segala anugerah yang telah diterima, Mochtar pun mengajak semua pihak yang memiliki kelebihan berkah berupa waktu, tenaga, pikiran, ilmu, pangkat, harta, dan lainnya, untuk bersinergi yang akan menjadi kekuatan yang luar biasa manakala kita berbuat bijak dan dirasakan faedah dan manfaatnya bagi masyarakat lemah yang membutuhkan.
Kini, di usianya yang pada Desember nanti 65 tahun, bapak penggerak ekonomi kerakyatan dan program anti-nganggur ini akan selalu memberikan kontribusi bagi masyarakat di Sai Bumi Ruwa Jurai. Walaupun sudah sepuh, mengingat masih banyak saudara kita yang hidup di bawah standar yang layak, ia terus berjibaku untuk membantu banyak orang.
Agar hidupnya berdaya guna, bernilai, dan bermanfaat, ia pun mewakafkan sisa umurnya yang dianugerahkan oleh Sang Khalik demi terbebaskannya masyarakat dari kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan struktural. Untuk memaslahatkan bangsa dan negara menuju terwujudnya baldatun toyyibatun wa robbun ghafur melalui pelaksanaan program-program Satmakura sebagai wahana untuk melakukan perjuangan, pengabdian, dan ibadah.
BIODATA
Nama : Dr. HR Mochtar Sany F Badrie
Alamat : Jalan Bung Tomo No. 5, Lingkungan II, Gedongair, Bandar Lampung
Jabatan :
1. Ketua DPD Kukmi Lampung, 1990—2000
2. DPD Ardin Lampung, 1994—2002
3. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Lampung, 1998—2001
4. Wakil Ketua Ardin Pusat
5. Ketua Dewan Pembina DPP Gerbangsari, 2014—2019
6. Ketua Umum LSM Peduli Daerah, 2000—2005
7. Anggota MPR, 2000—2005
(Sumber : lampost.co)