Sekretaris Komisi 2 DPRD Bandar Lampung Grafieldi Mamesah |
Bandar Lampung – Sepanjang tahun 2018 ini, tidak ada pemasangan sambungan air minum baru untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Komisi II DPRD Bandar Lampung Grafieldi Mamesah saat ditemui diruang kerjanya, Jumat (21/9).
Grafieldi menjelaskan, saat melakukan rapat dengar pendapat dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Rilau kamis kemarin, terungkap bahwa untuk 2018 pemasangan sambungan baru untuk sementara dihentikan, terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Ini dikarenakan ketersediaan sumber air yang terbatas. Sebagai solusinya, PDAM akan kembali membuka sambungan baru untuk MBR tahun 2019.
“mereka bilang pada tahun 2019 akan dibuka 2000 sambungan baru untuk MBR. Tapi ini pun dititik-titik yang memiliki sumber air yang memadai”, kata Grafieldi.
Selain masalah sambungan baru untuk MBR, dalam rapat dengar pendapat juga terungkap bahwa PDAM Way Rilau telah menyumbang Pendapatan Asli Daerah Kota Bandar Lampung sebesar 1,5 miliar dari target 2 miliar.
“Dan mereka cukup optimis sisanya sebesar 500 juta bisa dikejar hingga akhir tahun ini”, ujar Grafieldi.
Terkaitnya banyaknya pipa bocor PDAM, Grafieldi menuturkan bahwa PDAM berencana meminta bantuan dari pemerintah pusat untuk mengganti pipa-pipa tua PDAM. Dengan umur pipa yang telah berusia 30-40 tahun, memang sudah saatnya melakukan penggantian pipa. Hanya saja dana yang dibutuhkan cukup besar, sehingga kalau ditanggung PDAM sendiri tidak akan kuat.
DPRD Bandar Lampung sangat mensupport PDAM Bandar Lampung. Apalagi PDAM saat ini sedang menjalan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Dengan target tahun 2020, seluruh masyarakat dipenjuru Kota Bandar Lampung dapat menikmati penyaluran air bersih.
Proyek SPAM Bandar Lampung ini merupakan proyek berskema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) antara PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung selaku Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) dengan PT Adhya Tirta Lampung selaku Badan Usaha Pelaksana. Proyek SPAM Bandar Lampung yang berkapasitas 750 liter/detik ini akan mengolah dan menyalurkan air baku yang berasal dari Sungai Way Sekampung untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat yang didistribusikan melalui pipa transmisi sejauh +22 km ke 8 Kecamatan di Kota Bandar Lampung yaitu Rajabasa, Labuhan Ratu, Way Halim, Kedaton, Tanjung Senang, Sukarame, Sukabumi, dan Keadamaian, dengan total 60.000 sambungan rumah atau sekitar 300.000 jiwa penduduk.(rls)