"Ini menyenangkan, saya
melihat begitu banyak orang di sini dan melihat keharmonisan antara
Muslim dan non-Muslim," ungkap pemiliki restoran Arabian Night, Moyassar
Al-Taie, seperti dikutip laman onislam.net, Selasa (21/4). Menurutnya,
sebagian besar masyarakat Toowoomba percaya pada multikulturalisme.
Al-Taie merupakan salah satu dari beberapa Muslim yang melayani makanan di Food Festival International Toowoomba. Festival ini dilaksanakan setelah serangan dan pembakaran yang menargetkan Masjid Garden City di Queensland. Seperti diketahui, kebakaran itu menghancurkan sekitar 80 persen dari bangunan Masjid.
Untuk menentang serangan
Islamofobia, Walikota Toowoomba meyakinkan warga bahwa festival makanan
tahunan akan diselenggarakan oleh komunitas Muslim di Masjid. Para
pemimpin Muslim juga mengaku berbesar hati dengan curahan dukungan dan
kehadiran kerumunan besar di festival.Al-Taie merupakan salah satu dari beberapa Muslim yang melayani makanan di Food Festival International Toowoomba. Festival ini dilaksanakan setelah serangan dan pembakaran yang menargetkan Masjid Garden City di Queensland. Seperti diketahui, kebakaran itu menghancurkan sekitar 80 persen dari bangunan Masjid.
"Menyenangkan bisa melihat begitu banyak orang di sini," ujar Ketua Komunitas Muslim Toowoomba, Profesor Shahjahan Khan.
Festival makanan tersebut diselenggarakan oleh Masjid Garden City. Untuk lokasi festival makanan ini sendiri digelar di University of Southern Queensland.
Pada festival ini tampak tersaji makanan eksotis dari seluruh Timur Tengah, Pasifik, Asia dan Eropa. Bermacam-macam makanan disajikan seperti biryani, kambing dan domba kari, pulao, sate, kebab, tandoori dan permen telah ditawarkan oleh komunitas Muslim Australia omo.
Selain menawarkan makanan dari seluruh dunia, festival makanan ini juga menghadirkan sejumlah pembicara tamu terkemuka. Pembicara utama diberikan oleh Uskup Katolik Robert McGuckin, Uskup Anglikan Cameron Vinables, Walikota Paul Antonio, dan Jim Madden MP. (republika.co.id)