Akibat meningkatnya serangan xenofobia di Afrika Selatan, para pemimpin
Muslim menyerukan masyarakat untuk meninggalkan kekerasan dan
mempromosikan koeksistensi di negara Afrika. Serangan xenofobia
menyebabkan tujuh orang tewas dan sekitar 300 orang di tangkap.
''Untuk melihat Afrika Selatan berubah menjadi pusat kebahagiaan dan kedamaian, kebebasan, kasih sayang, kemurahan hati dan moralitas, kita ingin melihat lebih baik di Afrika Selatan, kami ingin Masyarakat bersatu melawan Xenophobia dan kami harus ingat tidak ada superioritas di dunia ini,'' ujar Juru Bicara The Cape Town Islamic Educational Centre, Sayed Mohamed Ridhwaan seperti dilansir Onislam, Selasa (21/4).
''Untuk melihat Afrika Selatan berubah menjadi pusat kebahagiaan dan kedamaian, kebebasan, kasih sayang, kemurahan hati dan moralitas, kita ingin melihat lebih baik di Afrika Selatan, kami ingin Masyarakat bersatu melawan Xenophobia dan kami harus ingat tidak ada superioritas di dunia ini,'' ujar Juru Bicara The Cape Town Islamic Educational Centre, Sayed Mohamed Ridhwaan seperti dilansir Onislam, Selasa (21/4).
Ia
mengatakan, banyak Muslim yang menjadi korban dari serangan xenofobia.
Untuk itu, beberapa pemimpin Muslim bergabung bersama pemerintah untuk
mengekang meningkatnya xenophobia di Afrika. Khutbah Jumat juga
digunakan oleh para imam untuk mengatasi masalah yang bertentangan
dengan ajaran Islam.
Imam masjid mendesak jamaah untuk mengecam ekstrimisme dan harus mengedepankan perdamaian, keamanan dan kemanusiaan. (republika.co.id)