Penyakit HIV adalah salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh
masyarakat, sejak awal penemuannya penyakit ini terus berkembang
terutama di negara berkembang seperti negara kita.
Dalam perjalanannya terdapat berbagai macam gejala yang diidap oleh
penderita HIV atau AIDS, termasuk gejala yang muncul dalam rongga mulut.
Luka dan lesi dalam rongga mulut tersebut dapat menjadi petunjuk dalam
mendeteksi penyakit HIV, walaupun tidak berarti keberadaan lesi itu
dapat selalu diartikan adanya infeksi HIV.
1. Luka atau lesi dalam rongga mulut yang terkait HIV
Tanda atau gejala penyakit HIV yang muncul dalam rongga mulut biasanya berupa luka atau lesi, dan jenisnya antara lain Stomatitis nekrotika, infeksi virus Herpes Simpleks, infeksi Citomegalovirus, infeksi Varicella Zoster, Kandidiasis, ulserasi aftosa, Oral Hairy leukoplakia, Sarkoma Kaposi, Papiloma, penyakit periodontal HIV.
Tanda atau gejala penyakit HIV yang muncul dalam rongga mulut biasanya berupa luka atau lesi, dan jenisnya antara lain Stomatitis nekrotika, infeksi virus Herpes Simpleks, infeksi Citomegalovirus, infeksi Varicella Zoster, Kandidiasis, ulserasi aftosa, Oral Hairy leukoplakia, Sarkoma Kaposi, Papiloma, penyakit periodontal HIV.
2. Lesi dalam mulut sebagai tanda awal infeksi HIV
Dari berbagai macam luka dan lesi yang timbul dalam rongga mulut
akibat infeksi HIV, ada satu penyakit yang dapat dijadikan pertanda awal
terjadinya infeksi virus HIV. Berdasarkan penelitian yang menemukan
banyaknya kasus infeksi Oral Hairy Leukoplakia pada penderita HIV maka
para ahli berkesimpulan bahwa ini merupakan manifestasi awal dari
infeksi HIV.
3. Gambaran Oral Hairy Leukoplakia
OHL dalam mulut biasanya timbul pada lidah yaitu dibagian sampingnya,
bisa hanya pada salah satu atau dikedua sisi, terkadang dapat pula pada
bagian atas lidah, tetapi dapat timbul juga pada langit-langit mulut,
bagian dalam pipi, bibir dan dasar mulut.
Lesi OHL berwarna putih dan dapat berukuran sangat kecil tetapi bisa
juga lesi ini berkumpul bahkan sampai menutupi lidah, bentuknya tidak
teratur, agak menonjol dan permukaannya berombak seperti karpet berbulu
kasar.
Namun keberadaan OHL ini tidak selalu dapat dikaitkan dengan tanda
awal infeksi HIV, pada beberapa kondidi OHL juga dapat timbul, yaitu
kondisi pasien yang mengalami immunosupresi seperti pada penyakit acute
myeloblastic leukemia dan pada pasien transplantasi ginjal.(klikdokter.com)